Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) adalah dua kondisi yang sering kali dianggap bersamaan, tetapi sebenarnya memiliki perbedaan yang penting. Berikut adalah artikel singkat yang menjelaskan perbedaan antara keduanya:
HIV (Human Immunodeficiency Virus):
HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, khususnya sel-sel CD4 yang penting untuk melawan infeksi. Virus ini dapat ditularkan melalui kontak dengan cairan tubuh tertentu, seperti darah, sperma, cairan vagina, dan ASI dari ibu yang terinfeksi kepada bayi selama kehamilan, persalinan, atau menyusui. HIV dapat menyebar melalui hubungan seks tanpa kondom, berbagi jarum suntik, atau dari ibu ke bayi selama kehamilan.
Gejala awal infeksi HIV mungkin tidak terdeteksi atau menyerupai flu biasa. Tanpa pengobatan, infeksi HIV dapat berkembang menjadi stadium AIDS.
AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome):
AIDS adalah tahap lanjutan dari infeksi HIV ketika sistem kekebalan tubuh telah rusak parah, dan tubuh rentan terhadap infeksi dan penyakit serius lainnya. AIDS didefinisikan oleh serangkaian kondisi tertentu atau infeksi oportunistik yang muncul karena penurunan sistem kekebalan tubuh.
Tanda-tanda dan gejala AIDS dapat meliputi penurunan berat badan yang signifikan, demam yang tahan lama, berkeringat malam, diare, batuk kronis, leher bengkak, dan infeksi jamur atau virus yang sering kambuh. Diagnosis AIDS biasanya ditegakkan berdasarkan jumlah sel CD4 yang rendah atau infeksi oportunistik tertentu.
Penting untuk diingat bahwa HIV tidak sama dengan AIDS. Seseorang yang terdiagnosis HIV dengan pengobatan yang tepat dan diagnotik yang baik dapat menjaga kesehatan mereka dan mencegah perkembangan menjadi AIDS.
Pencegahan penyebaran HIV melalui seks aman, penggunaan jarum suntik yang steril, pemberian terapi antiretroviral (ART) pada individu dengan HIV, dan uji HIV teratur dapat membantu mengurangi risiko infeksi dan mengendalikan penyebaran virus.
Pendidikan, kesadaran, dan dukungan dari masyarakat sangat penting dalam penanggulangan HIV dan AIDS. Orang yang hidup dengan HIV layak mendapat stigmatisasi atau diskriminasi, dan dukungan sosial dapat membantu memperbaiki kualitas hidup mereka. Sudah saatnya kita berjuang bersama untuk pencegahan, pendeteksian dini, dan penanganan yang efektif terhadap HIV dan AIDS dalam komunitas kita.